Fadhilah Hari Asyuraa'
Fadilah Hari Asyuraa'
Abu Qatadah r.a. berkata:
سال رسول الله صلي الله عليه وسلم عن صيام عاشوراء؟ فقال : يكفر السنة الماضية. (رواه مسلم)
Rasulullah saw ditanya tentang puasa Asyuura', maka jawabnya: Dapat menebus dosa setahun yang lalu. (H.R. Muslim).
Abu Musa Almadini meriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: Siapa yang puasa hari Asyuura', maka bagaikan puasa setahun, dan siapa yang sedekah didalamnya juga bagaikan sedekah satu tahun.
Ada seorang pedagang kurma di Mesir, bernama Athiyah bin Khalaf, pernah ia mencapai kaya, tetapi kemudian ia menderita kerugian hingga miskin, sehingga tidak mempunyai kecuali sekedar penutup aurat semata - mata. Dan ketika hari asyuraa' ia sembahyang subuh di masjid Amer bin Al-ash, dan pada kebiasaan di masjid ini tidak dimasuki oleh perempuan kecuali hari asyuura', hanya sekedar untuk berdoa di dalamnya.
Maka berdoalah Athiyah di tempat yang berjauhan dari wanita wanita, tiba tiba ia didatangi oleh seorang wanita yang menuntun anak anaknya, dan berkata padanya: Tuanku saya mohon padamu demi Allah supaya anda dapat melapangkan penderitaan kami, dan memberi makanan pada anak anakku ini, karena mereka anak yatim yang ditinggal mati oleh ayahnya, dan tidak meninggalkan apa apa untuk mereka ini, dan saya seorang syarifah yang tidak kenal pada seorang pun yang saya tuju hari ini, juga saya belum pernah keluar kecuali pada hari ini, karena terpaksa mengorbankan air mukaku, padahal aku tidak biasa berbuat sedemikian. Athiyah berkata kata dalam hatinya: Aku sendiri tidak mempunyai apa apa kecuali kain yang aku pakai, dan sekiranya aku buka (lepas) disini, terbuka auratku, dan bila aku tolak maka apakah jawabanku kelak di hadapan Rasulullah saw. Lalu Athiyah berkata: Mari pergi ke rumah dan saya akan mrmberi apa apa padamu, maka berjalanlah wanita itu dengan anak anaknya menuju rumah Athiyah dan sesampainya di muka rumah, Athiyah minta supaya wanita itu menunggu di muka pintu luar, kemudian ia membuka kainnya di dalam dan menutup auratnya dengan sisa sisa kain yang sudah tidak dapat dipakai, lalu diserahkan kain itu kepada wanita dari sela sela pintu.
Kemudian Athiyah tinggal dalam rumah,maka wanita itu berdoa: Semoga Allah memberimu pakaian perhiasan surga, dan semoga anda tidak berhajat lagi pada orang sesudah ini, maka Athiyah merasa sangat gembira mendengar do'a itu, lalu ia menutup pintu rumahnya dan tinggal di dalam rumah berdzikir hingga malam, hingga tertidurlah ia, tiba tiba dalam tidur itu mimpi melihat bidadari yang amat cantik, belum pernah melihat wanita secantik itu, membawa apel di tangannya yang sangat harum, lalu menyerahkan buah apel itu pada Athiyah, dan ketika dibelah buah apel itu, terdapat di dalamnya perhiasan surga, yang tidak dapat dinilai dengan dunia seisinya, lalu bidadari itu memakaikan perhiasan itu padanya, lalu bidadari itu duduk di pangkuannya, maka ditanya oleh Athiyah: Siapakah kamu ini? Jawabnya: Aku Asyuraa' isterimu di surga, lalu ia bertanya: Dengan apakah aku mencapai ini? Jawabnya: Dengan do'a wanita janda dan anak anak yatim itu yang anda tolong kemarin itu.
Maka ia terbangun dari tidur dengan rasa sangat gembira, sedang sekelilingnya masih berbau harum, maka ia segera wudhu dan sembahyang syukur dua rakaat, kemudian ia berdoa sambil melihat ke langit: Ya tuhan bila impianku ini benar benar , dan itu benar benar isteriku, maka segeralah ambil ruhku kepada Mu.
Maka begitu ia selesai berdoa Alloh telah mematikannya dan kembali ruhnya ke surga darussalam.
(irsyaadul ibaad)
Komentar
Posting Komentar