[PUISI] Istimewa
Oleh : Bintu Nahl
Datang tanpa permisi, pulang harus ditendang
Dikedamaian pagi aku baik-baik saja
Hanya saja seperti biasa tak kurasakan udara layaknya orang disekitarku
Kurasakan ini hal yang biasa
Siang datang
Ia tiba-tiba hilang
Namun tak lama kembali datang
Hingga...
Sore menjelang
Ia kembali datang
Hingga malam Berpulang
Mencekik rongga udaraku
Mempersempit ruang nafasku
Mempersulitku untuk bertahan
Namun selalu kulawan
Karena aku tahu, bahwa hidup itu pasti Berjuang!
Hingga setelah susah payah ia pun menjauh
Datang lagi sesuatu yang sangat membuatku kembali jatuh
Menggodaku untuk terus mengeluh
Hingga aku lupa seharusnya aku bersimpuh
Pusatku diserang
Akupun meradang
Namun harusku lawan
Karena keberhasilan butuh perjuangan!
Datang kembali, tak kunjung dia pergi
Air Mata Jatuh kurasa sia-sia
Do'a dan usaha selalu jadi yang utama
Tapi selalu begini adanya
Salahkah jika aku hilang asa?
Aku hanya manusia kecil yang banyak dosa
Yang diberi keistimewaan dari yang lainnya
Aku berusaha meyakinkan bahwa aku bisa
Namun sungguh, rasanya aku tak kuasa
Malam yang tenang
Dimana orang terjaga dalam mimpinya
Ku usik dengan suara jeritan yang tak kuiinginkan keluar dari mulutku begitu saja
Dia datang tak mengenal waktu
Tak mengenal kondisi
Tak peduli suasana
Aku yang sangat lemah, kini hanya bisa pasrah
Dan selalu berharap Husnul Khotimah
Robb, dosakah aku jika aku mengeluh?
Salahkah aku jika aku terus menangis?
Aku yakin Kau tak akan mencoba hambaMu melebihi batas kemampuannya
Namun mampukah aku?
Sedangkan aku selalu lupa bahwa ini adalah nikmatMu
Ini adalah kuasaMu
Ini adalah kebesaranMu
Terhadapku
Terkadang aku begitu sakit ketika kulihat perjuangan mereka terhadapku
Perjuanganku kepada mereka
Akankah sia-sia begitu saja?
Kau yang Maha Tau
Kuatkanlah aku...
*terkadang memang kita merasa lelah dengan kondisi yang ada. Kita merasa goyah sebagai hamba yang lemah. Namun tetaplah berjuang, nikmati hidup dengan bersyukur. Apa yang kita rasakan belum tentu orang lain merasakan. Bukankah ini tandanya kita istimewa? Wallaahu a'lam
Komentar
Posting Komentar