Abdullah Bin Umar RA

Abdullah bin Umar atau biasa disebut dengan " Ibnu Umar " ( anak sayyidina Umar bin Khattab ) lahir pada tahun 10 sebelum hijriah, setelah peristiwa pengangkatan Rasulullah SAW dan wafat pada tahun 74 hijriah. Ia masuk islam bersama ayahnya pada usia 10 tahun, dan termasuk salah seorang dari empat sahabat yang mendapat gelar " Abdullah ". Menurut Malik bin Anas dan Ibnu Syihab az Zuhri, ia mengetahui sepenuhnya berbagai urusan yang dihadapi Rasul SAW dan para sahabatnya. Dalam kehidupan sehari-harinya menurut pandangan para ulama, baik dari kalangan sahabat maupun tabi'in, bahwa pribadi Ibnu Umar mencerminkan ia seorang ulama yang hanya mengharapkan ridho Allah SWT semata, sebagaimana dikatakan Ibnu Mas'ud, Jabir dan Ibnu Al Musayyab. Menurut Ibnu Syihab az Zuhri, dikalangan para tabi'in tidak pernah ada seorang pun yang berpaling dari pandangan-pandangannya.

Hadis-hadis yang diterimanya, selain langsung dari Rasulullah SAW, ia juga menerima dari para sahabat lainnya, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, 'Aisyah, Hafshah ( saudaranya ), dan Abdullah bin Mas'ud. Para tabi'in yang meriwayatkan hadis darinya banyak sekali. Diantaranya ialah, Sa'id bin Al Musayyab, Al Hasan Al Basri, Ibnu Syihab az Zuhri, Ibnu Sirrin, Nafi', Mujahid, Thawus, dan Ikrimah. Dalam periwayatan Hadis di kalangan para sahabat ia menduduki rangking kedua, dengan jumlah hadis yang diriwayatkannya, sebanyak 2630 hadis.

Di antara silsilah sanadnya yang paling shahih, yang sampai kepada Abdullah bin Umar, ialah melalui Malik bin Anas dari Nafi'. Sedang yang paling lemah, ialah melalui Muhammad bin Abdullah bin Al Qasim daru Ayahnya kemudian dari kakeknya.

Disamping ia menghafal hadis yang diterimanya, ia juga menuliskannya dalam beberapa risalahnya. Hal ini diantaranya diketahui oleh Nafi'. Diantara hadis hadis yang diriwayatkannya ada juga yang ditulis oleh para ulama yang menerimanya, seperti Sa'id bin Jubair, Abdul Aziz bin Marwan, dan Nafi'.