Syekh Maimoen Zubair Wafat

-

Mbah Kyai Maimoen Zubair wafat hari ini, selasa 6 Agustus 2019 di makkah, dimakamkan di pemakaman Ma'la di Makkah, beliau wafat dalam keadaan sedang ibadah haji.


Dilansir dari salah satu santri beliau yang menulis di salah satu akun media sosial, santri beliau menyebutkan bahwa dia ingat betul bahwa mbah kyai Maiomoen Zubair ingin meninggal di hari selasa.

Berikut sebagian isi postingannya:

" Nabi Muhammad wafat pada hari Senin. Ulama pewaris Nabi kebanyakan meninggal pada hari Selasa, satu hari setelah hari Senin. Untuk mengenal Nabi tentu melalui para ulama. Di Pondok Pesantren Al-Anwar tiap hari selasa maka kegiatan ngaji bandungan diliburkan, dan diganti dengan membaca Yasin tiap ba'da Maghrib dan ba'da shubuh malam Selasa. Dan diganti dengan kegiatan ngaji kitab yang berbeda hari-hari biasanya. Hal itu untuk mengenang hari wafatnya para ulama.
Saya sangat ingat bahwa Syaikhona Maimoen Zubair jauh hari sudah berkeinginan untuk meninggal pada hari Selasa.
Dan pada hari ini, Selasa Pon, 5 Dzulhijjah 1440 H/ 6 Agustus 2019 M. Syaikhona Maimoen Zubair wafat di Makkah. Sebelumnya Beliau menginap di hotel Darul Ayman lantai 19. 19 adalah jumlah huruf penyusun kalimat:
بسم الله الرحمن الرحيم
Seolah isyaroh bahwa kepergian beliau dengan membawa nama ALLOH. Mari kita ikhlaskan kepergian beliau dengan membaca:
بسم الله الرحمن الرحيم.
Ditulis di Kramatsari. "



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KAJIAN] KITAB NGUDI SUSILO : halaman 2

-
Gambar
 Bacanya Ibu bopo rewangono lamun repot # ojo koyo wong gemagus ingkang wangkot Lamun ibu bopo perintah enggal tandang # ojo bantah ojo sengul ojo mampang Andap asor ing wong tuo najan liyo # tetepono ojo koyo rojokoyo Gunem alus alon lirih ingkang terang # ojo kasar ojo misuh koyo bujang Yen wong tuo lenggah ngisor siro ojo # pisan lungguh nduwur koyo jomojujo Yen wong tuo sare ojo geger guyon # lamun siro nuju moco ingkang alon Terjemahnya Ibu bapak bantulah jika repot # jangan seperti orang gengsi yang keras kepala Jika ibu bapak perintah lekas lakukan # jangan bantah jangan diremehkan Rendah hadi pada orang tua walaupun tak kenal # patuhilah jangan sepeti hewan ternak Bicaralah halus, pelan lirih yang jelas # jangan kasar jangan mengumpat seperti bujang Jika orang tua duduk dibawah kamu jangan # sekali-kali duduk diatas seperti jamajuja* Jika orang tua tidur jangan geger ketawa # jika kamu sedang membaca, pelankanlah *) ...
Baca selengkapnya

[KAJIAN] KITAB NGUDI SUSILO : halaman 1

-
Gambar
Kurang lebih bacanya seperti ini Bismillahirrohmanirrohim Sholatullahi malahat kawakib # 'ala ahmadi khoiri man rokiban najaib Iki syi'ir kanggo bocah lanang wadon # nebehake tingkah laku engkang awon Sarto nerangake budi kang prayoga # kanggo dalan podo mlebu ing suargo Bocah iku wiwit umur pitung tahun # kudu ajar toto keben ora getun Kudu tresno ring ibune kang ngerumati # kawit cilik marang bopo kang gemati Terjemahan dalam bahasa Indonesia Bismillahirrohmanirrahim Sholatullahi malahat kawakib # 'ala ahmadi khoiri man rokiban najaib Ini syi'ir untuk bocah laki-laki dan perempuan # menjauhkan tingkah laku yang buruk Juga menerangkan budi yang baik # untuk jalan masuk dalam surga Bocah itu mulai umur tujuh tahun # harus belajar adab agar tidak menyesal Harus cinta pada ibunya yang merawat # sedari kecil pada bapak yang sayang Pesan yang terkandung Halaman pertama ini terdapat lima bait sya'ir. Bait pertama diawali d...
Baca selengkapnya

[KAJIAN] KITAB NGUDI SUSILO

-
Gambar
 [KAJIAN] KITAB NGUDI SUSILO Judul   : Ngudi Susilo (suko pitedah kanthi terwilo) Oleh    : KH Bisri Musthofa Isi        : 84 bait sya'ir ( 16 halaman ) Ditulis : Rembang, Jawa Tengah, Jumadil Akhir th. 1373H Penerbit: Menara Kudus Kitab Syi'ir Ngudi Susilo merupakan karya dari KH Bisri Musthofa yang merupakan seorang ulama 'alim asal Rembang Jawa Tengah yang banyak berjasa bagi dunia pesantren di Indonesia. Beliau banyak menulis kitab-kitab yang hingga kini masih dijadikan sebagai acuan di banyak pondok pesantren dan madrasah-madrasah di Indonesia. Banyak karya beliau ditulis dalam bahasa jawa dengan huruf arab pegon seperti kitab Tafsir Al Ibriz, dan Syi'ir Ngudi Susilo ini. Sedikit mengupas tentang isi Syi'ir Ngudi Susilo ini dari sudut pandang penulis berdasarkan pengalaman pribadi saat mempelajari kitab ini. Saya sendiri pertama tahu kitab ini saat belajar di madrasah sore di mushola depan rumah, kurang lebih us...
Baca selengkapnya