Dampak Qurban Pada Bidang Sosial, Kesehatan Dan Ekonomi


Qurban secara bahasa artinya dekat,mendekat. Dan secara istilah merupakan ibadah yang dilakukan umat islam dengan cara menyembelih hewan qurban pada tanggal 10, 11, 12, dan/atau 13 dzulhijjah sesuai dengan syarat dan rukunnya. Tanggal 10 dzulhijjah merupakan idul adha dan tanggal 11, 12, 13 dzulhijjah merupakan hari tasrik. Yang mana umat islam merayakan hari raya yang disebut idhul adha pada umumnya, atau biasa juga di indonesia dikenal sebagai hari raya qurban.



Secara serentak di seluruh penjuru dunia diadakan penyembelihan hewan qurban. Hewan qurban pun ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi tidak semua jenis hewan sah untuk berqurban, diantaranya hewan yang diperbolehkan adalah unta, sapi, atau kambing dengan syarat sudah poel atau ganti gigi biasanya umur dua tahunan atau lebih, sehat, dan tidak cacat. Di Indonesia umumnya dilakukan di masjid atau musholla setempat, kemudian daging dibagi rata untuk semua keluarga dalam jangkauan masjid tersebut.

Jika ditilik lebih jauh lagi, ternyata banyak hikmah atau manfaat yang bisa dipetik dari ibadah qurban ini, beberapa diantaranya adalah hikmah qurban baik dari segi sosial, kesehatan, bahkan ekonomi dalam skala yang tidak main-main. Sedikit kita akan membahasnya berikut ini..

Dari segi sosial, secara tidak langsung ibadah qurban ini mengajarkan pada kita untuk berbagi pada orang lain, bisa dilihat dengan jelas bahwa daging sembelihan tidak ditujukan untuk pribadi namun daging tersebut dipotong dan dibagikan rata untuk orang-orang sekitar, jadi bagi keluarga yang tidak mampu untuk membeli daging dapat ikut pula menerima dan merasakan daging tersebut. Disini dapat dilihat adanya jalinan kepedulian sosial yang nyata antar umat, terlebih lagi di Indonesia ini masih banyak keluarga yang kurang mampu dan tidak sanggup untuk membeli daging, maka Qurban ini menjadi salah satu solusi nyata wujud kepedulian sosial di masyarakat ajang untuk saling berbagi kebahagiaan tanapa adanya pembedaan kasta sosial, kaya dan miskin, tua muda, semua kalangan dibagi rata.

Dari segi kesehatan, Qurban ini menjelma menjadi wujud nyata adanya program pemerataan gizi, sebagai sumber sekaligus sarana distribusi protein hewani yang tentunya sangat baik untuk menunjang gizi masyarakat. Secara tidak langsung qurban menawarkan solusi peningkatan kualitas pangan yang tentunya, dengan adanya penikatan kualitas pangan tersebut, kebutuhan gizi bisa tercukupi dan tingkat kesehatan pun meningkat. Apalagi kegiatan qurban ini bukan lagi direalisasikan pada skala kecil masyarakat namun dalam tingkat nasional dan lintas nasional ( internasional ). Yang tentunya dapat dibayangkan seberapa dahsyat dampaknya pada skala yang luas.

Dari segi ekonomi, bagi pasar perdagangan hewan ternak, dengan adanya qurban, kebutuhan akan adanya hewan kriteria qurban tentu meningkat drastis, dimana dalam hukum perdagangan dikatakan semakin tinggi kebutuhan akan barang dimana nilai produksi tetap maka harga barang pun akan tinggi. Dan hal ini tentu akan menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya bagi masyarakat tingkat menengah kebawah, para pedagang dan peternak pun akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak daripada hari-hari selain mejelang hari raya Idhul adha atau hari raya qurban. Hal ini tentu menjadi berkah tersendiri bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Kesimpulannya, dari beberapa hikmah yang diketahui diatas tentunya ibadah qurban bukan hanya soal pahala dan amal saja, namun disisi lain dampak secara nyata di masyarakat memang sangat banyak dan baik. Dan selain dari uraian diatas, tentunya masih banyak lagi sisi positif yang bisa kita dapat dari adanya hari raya qurban. Semoga kita senantiasa mampu menjalin hubungan yang baik antara kita dengan Allah SWT dan juga hubangan yang baik antara sesama muslim dan sesama manusia. Wallahu a'lam.
2019 qurban bayrami, harga qurban 2019, idhul adha 2019



Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KAJIAN] KITAB NGUDI SUSILO : halaman 1

[KAJIAN] KITAB NGUDI SUSILO : halaman 2

[KAJIAN] KITAB NGUDI SUSILO